search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
1.000 Pohon Mangrove Ditanam di Green Land Desa Budeng
Jumat, 28 Oktober 2022, 00:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/1.000 Pohon Mangrove Ditanam di Green Land Desa Budeng.

IKUTI BERITAJEMBRANA.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAJEMBRANA.COM, JEMBRANA.

Sebanyak 1.000 pohon ditanam di kawasan destinasi wisata manggrove Green Land di desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Jumat (28/10). Penanaman Pohon manggrove dengan sistem adopsi mengambil tema "Satu Pohon Mangrove Selamatkan Bumi".

Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama jajaran Forkopimda secara simbolis menanam langsung bibit pohon nipah, dipilihnya pohon jenis nipah selain untuk menjaga ekosistem kawasan manggrove juga karena memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Bupati Tamba mengapresiasi dilaksakannya kegiatan tersebut, karena menjaga kelestarian alam juga merupakan fokusnya untuk mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia.

"Saya menyambut baik acara ini, apalagi hari ini tanggal 28 Oktober bertepatan dengan hari bangkit dan bersatunya anak-anak muda. Dalam kebangkitan anak-anak muda ini sebagai momentum untuk menjaga alam sesuai visi Bupati yaitu Wana Kerthi bagian dari Sad Kerthi yang menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, termasuk juga visi misi bapak Gubernur Bali," ujarnya.

Pihaknya berharap dengan dilakukan penanaman pohon ini, dapat menggerakan seluruh komponen masyarakat untuk kembali melestarikan alam terutama kembali menanam pohon.

"Dalam rangka penghijauan yang hari ini dikhususkan dalam menanam manggrove, saya mempunyai prinsip ini akan mendorong ke atas/ ke hulu. Kita melakukan penghijauan di hilir, tetapi dampak positifnya hingga ke hulu. Mudah-mudahan gerakan yang hari ini dilakukan oleh teman-teman menyadarkan kita juga seluruh masyarakat Jembrana untuk menjaga hutan," harapnya.

Selain itu, Bupati Tamba mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan kawasan mangrove sebagai destinasi wisata dengan tetap menjaga kelestariannya.

"Disini ada 75 hektare kawasan manggrove, tempat ini pasti kita jaga, kita lestarikan manggrove ini. Ini sebagai destinasi wisata kita, saya punya master plan di sungai Tibu Kleneng di sebelah kita ini, ada rencana dibangun Tibu Kleneng Tower Park dengan tidak merusak ekosistem manggrove yang ada. Karena kita melihat ini potensinya sangat luar biasa untuk menunjang daripada daerah destinasi wisata kabupaten Jembrana," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Manggrove Village I Gede Wijaya mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk memicu masyarakat melestarikan alam, untuk menjaga keseimbangan alam sehingga bencana dapat diminimalisir.

"Tujuannya bagaimana menggugah masyarakat supaya tergerak melakukan penghijauan mulai dari hilir ke tengah bahkan sampai ke hulu mengingat bencana telah terjadi kabupaten Jembrana, jadi kesadaran masyarakat untuk kembali menjaga alam demi keselamatan kita bersama," ucapnya.

Lanjutnya, pohon yang ditanam pun adalah jenis pohon yang memiliki nilai ekonomis. Selain melestarikan alam, juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.

"Jenis manggrove yang ditanam adalah jenis manggrove yang ada manfaat dan ada nilai ekonomisnya untuk masyarakat manakala buah manggrove itu bisa diolah dan dijual tentu dari situ juga masyarakat akan tergerak melaksanakan penghijauan," pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Humas Jembrana

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritajembrana.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Jembrana.
Ikuti kami